T1raceparts.com — Jalur soket CDI 5TF umumnya ada pada kendaraan roda dua di mana memiliki fungsi penting. Capacitor Discharge Ignition atau CDI sendiri merupakan salah satu komponen kelistrikan dengan fungsi mengatur percikan api yang dikirim dari sinyal pulser.
Pada jalur CDI Jupiter Z 5TF terdapat berbagai komponen lain yang memiliki fungsi berbeda-beda. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan CDI 5TF dan 5TP beserta komponen di dalamnya, yuk simak ulasan berikut.
Baca Dulu : Perbedaaan CDI Jupiter MX Lama dan Baru
Jalur Soket CDI 5TF Pada Motor Yamaha
Kabel CDI pada kendaraan roda dua dapat berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, termasuk Yamaha. Adapun penjelasan mengenai jalur soket CDI pada motor Yamaha yang perlu diketahui, antara lain:
1. Kabel soket CDI Vega ZR
Pada motor Yamaha Vega ZR, kabel soket CDI terbagi menjadi lima jenis. Pertama, kabel oranye untuk koil, kabel hitam untuk massa, kabel coklat untuk 12 volt dan aki, kabel merah untuk pulser motor (-), terakhir kebal putih untuk pulser motor (+).
2. Pin soket CDI Jupiter Z
Berbeda dengan motor Vega ZR, kabel soket CDI Jupiter Z 5TF lebih simpel. Perbedaan warna kabelnya, yaitu kabel oranye untuk koil, kabel hitam untuk massa, kabel coklat untuk 12 volt dan aki, kabel merah untuk massa, serta kabel putih untuk pulser motor.
3. Kabel soket CDI Jupiter MX
Seperti yang sudah dijelaskan, pin soket CDI Jupiter Z lebih sederhana berbeda dengan motor Jupiter MX. Sebab, pada Jupiter MX, kabel yang ada di komponen CDI cukup banyak. Beberapa kabel soket CDI tersebut, yakni warna hitam untuk massa, kabel hitam strip biru untuk massa karburator, dan kabel coklat untuk 12 volt dan aki.
Selain itu, ada pula kabel hijau strip merah untuk temperatur, kabel putih untuk pulser motor, kabel oranye untuk koil, kabel biru untuk soket karburator, kabel hijau strip putih untuk lampu indikator, kabel kuning strip putih untuk relay, dan kabel kuning untuk soket karburator.
Artikel Terkait :
Perbedaan CDI 5TF dan 5TP
CDI (Capacitor Discharge Ignition) 5TF dan 5TP adalah jenis-jenis CDI yang berbeda. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada jenis motor dan cara kerjanya.
CDI 5TF umumnya digunakan pada motor 2-tak, sedangkan CDI 5TP digunakan pada motor 4-tak. Selain itu, CDI 5TF menggunakan sensor pickup tipe AC (Alternating Current) untuk mendeteksi sinyal dari flywheel motor, sementara CDI 5TP menggunakan sensor pickup tipe DC (Direct Current) untuk mendeteksi sinyal dari camshaft motor.
Kedua jenis CDI ini juga memiliki perbedaan dalam cara pengaturan timing pengapian. CDI 5TF menggunakan pengaturan timing pengapian yang diatur secara mekanis, sementara CDI 5TP menggunakan pengaturan timing pengapian yang diatur secara elektronik.
Secara umum, perbedaan antara CDI 5TF dan 5TP adalah jenis motor yang digunakan, jenis sensor pickup yang digunakan, dan cara pengaturan timing pengapian.
Fungsi Komponen Lain Pada CDI Motor
Meski memiliki perbedaan pada prinsip kerja, sistem pengapian model CDI masih menggunakan beberapa komponen yang sama seperti pengapian biasa. Beberapa komponen pada CDI beserta masing-masing fungsinya, yakni:
1. Baterai
Komponen pertama yang ada pada model pengapian CDI adalah baterai. Baterai pada kendaraan roda dua memiliki fungsi utama sebagai penyedia arus awal ketika kendaraan diubah menjadi on. Arus pertama ini kemudian akan dialirkan ke kapasitor.
2. CDI unit
Dalam komponen CDI unit terdapat beberapa bagian yang saling terintegrasi, antara lain dioda, resistor, thrysistor, dan capasitor. Kapasitor pada CDI unit menjadi komponen utama dalam sistem pengapian.
Fungsi dari semua komponen ini sebenarnya sama seperti baterai, namun dengan ukuran kecil sehingga mampu menyimpan arus dan menyalurkan dalam voltase yang besar. Selain itu, ada juga bagian SCR yang berfungsi mengatur aliran arus kapasitor dengan pulse igniter.
3. Voltage converter
Voltage converter merupakan komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik dari baterai. Cara kerja komponen ini mirip dengan trafo step-up sehingga akan meningkatkan tegangan primer.
Misalnya, tegangan yang tadinya 12 volt akan diubah menjadi 300 volt. Komponen tersebut yang akan membuat daya dari CDI lebih besar dibandingkan dengan sistem pengapian biasa pada motor.
4. Pulse igniter
Pulse igniter menjadi komponen pada CDI yang akan mengirimkan trigger berupa sinyal PWM dan mengindikasikan timing pengapian. Sinyal dari pulse igniter akan digunakan untuk menentukan kapan waktu discharge dari kapasitor di dalam CDI unit.
5. Ignition coil
Selanjutnya, ada ignition coil yang berfungsi untuk mengubah tekanan listrik dari 12 volt menjadi 20 KV atau lebih agar terjadi percikan api pada busi. Komponen ini bekerja seperti trafo step-up yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
6. Busi
Komponen terakhir pada CDI adalah busi yang berfungsi untuk memercikkan bunga api. Busi dapat memercikan bunga api karena terdapat celah antara elektroda dan masa. Percikan ini terjadi dikarenakan arus pada elektroda akan selalu mendekati masa.
Ketahui :
Demikian informasi terkait jalur soket CDI 5TF dan fungsi beberapa komponen lain di dalamnya. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan mengenai dunia otomotif, khususnya motor, ya.

Menyukai dunia otomotif terutama modifikasi mobil, menulis, bekerja sebagai freelancer di dunia marketing / Publiser Google Adsense, Webmaster di beberapa lokal blog.