Pin soket CDI Vega ZR merupakan salah satu komponen paling penting pada motor. Untuk itu, jika ingin memperbaiki motor, maka pengetahuan tentang fungsi dan cara kerja soket CDI harus dimiliki. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pin CDI Vega ZR, simak pembahasan berikut.
Baca Dulu : Warna Kabel CDI Vega Lama
Fungsi Pin Soket CDI Vega ZR yang Perlu Diketahui
Capacitor Discharge Ignition atau dikenal dengan CDI motor termasuk komponen vital dalam sistem pengapian kendaraan bermotor roda dua. Komponen ini terdiri dari rangkaian elektronika yang memiliki soket dan terhubung dengan banyak kabel.
Setiap kabel soket atau pin CDI Vega ZR akan memiliki perbedaan. Pada sistem pengapian CDI terdapat dua jenis berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Adapun dua jenis sistem pengapian CDI, antara lain:
1. CDI AC
Jenis pertama yang penting diketahui ketika memiliki kendaraan bermotor adalah CDI AC. Jenis CDI ini memiliki tegangan utama yang berasal dari spul atau alternator mesin. Alternator inilah yang menciptakan arus bolak balik AC di mana nantinya digunakan pada CDI.
Sebelum arus listrik masuk ke dalam kapasitor, maka harus melalui komponen dioda terlebih dahulu. Hal ini biasanya diperlukan agar dapat diubah ke dalam arus satu arah atau biasa disebut dengan DC.
2. CDI DC
Berbeda dengan sistem pengapian yang dimiliki oleh CDI DC, di mana tidak ada komponen rectifier untuk membuat sistem pengapian menjadi lebih simpel. Arus listrik yang didapatkan pada sistem pengapian CDI DC bukan dari spul, melainkan kiprok sehingga langsung searah.
Selain itu, tidak diperlukan juga komponen dioda untuk mengubah arus. Sebab, arus awalnya sudah searah di mana jika dilihat dari rangkaian kurang lebih sama, hanya saja memiliki sistem yang berbeda.
Artikel Terkait :
Jenis Sistem CDI Pada Kendaraan Roda Dua
Berbeda dengan pengapian biasa, tujuan CDI adalah untuk menghasilkan output besar. Sistem CDI yang ada di kendaraan bermotor sendiri terbagi menjadi dua jenis, di antaranya sebagai berikut:
1. CDI modern
Untuk versi modern, CDI pada motor biasanya lebih awet karena tidak ada komponen platina melainkan pulse igniter. Fungsi CDI modern adalah mengirim sinyal Pulse Width Modulation atau PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan.
2. CDI sederhana
Sementara versi sederhana umumnya akan memanfaatkan platina. Platina ini berfungsi sebagai pengalir di mana CDI tidak akan bekerja sebelum kontak motor diubah menjadi on. Dengan di mulai dari langkah inilah, maka tercipta aliran arus baterai CDI.
Bagaimana Cara Kerja Pin CDI Vega R New?
Setelah memahami fungsi CDI, tentu cara kerja dari komponen ini juga penting untuk diketahui. CDI motor memiliki sistem yang aliran arusnya bertegangan tinggi. Satu hal lain yang perlu diperhatikan, yakni CDI berperan besar untuk menentukan jumlah bahan bakar sudah terpakai.
Arus pada CDI akan melewati konverter dan meningkatkan tegangan baterai hingga 300 volt. Sampai tahapan ini, mesin masih belum menyala dan arus tertahan pada kapasitor. Namun, ketika mesin menyala, maka sinyal akan dikirimkan ke PMW dari pick up coil.
Sinyal yang dikirim sesuai dengan RPM mesin dan akan muncul pulse tertentu di mana kemudian dikirimkan ke SCR. Dari CSR inilah arus kapasitor akan dialihkan dan ketika rangkaian baterai terputus, maka kapasitor langsung terhubung ke ignition oil.
Magnet secara otomatis muncul pada kumparan primer yang besar di mana kemagnetan tersebut menciptakan induksi kumparan sederhana dan tegangan bisa mencapai 7 kali lebih besar. Output tersebut menjadi penyebab busi menciptakan percikan api dan kemudian mesin menyala akibat pembakaran bahan bakar.
Ketahui :
Demikian informasi terkait pin soket CDI Vega ZR yang perlu diketahui. Apabila mesin belum menyala meski sudah memasang CDI dengan benar, segera bawa ke bengkel terdekat agar ditangani oleh teknisi profesional, ya.

Menyukai dunia otomotif terutama modifikasi mobil, menulis, bekerja sebagai freelancer di dunia marketing / Publiser Google Adsense, Webmaster di beberapa lokal blog.