Jalur kabel CDI Jupiter Z berfungsi sebagai penghubung antara CDI (Capacitor Discharge Ignition) dengan berbagai komponen di dalam sistem pengapian motor, seperti koil pengapian dan sensor pickup. CDI bertugas untuk menghasilkan dan mengatur energi listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api pada busi motor.
Baca Juga : Jalur Soket Kiprok Honda Win 3 Kaki
Jalur Kabel CDI Jupiter Z
Jalur kabel CDI pada Jupiter Z terdiri dari beberapa kabel yang menghubungkan CDI (Capacitor Discharge Ignition) dengan komponen-komponen elektronik lainnya pada sepeda motor. Jalur kabel CDI Jupiter Z umumnya terdiri dari beberapa kabel berwarna, yaitu:
- Kabel merah: Kabel ini merupakan kabel penghubung utama antara baterai dan CDI. Kabel ini mengalirkan arus listrik dari baterai menuju CDI.
- Kabel hitam: Kabel ini biasanya terhubung ke ground atau tanah pada sistem listrik sepeda motor. Fungsi kabel ini adalah untuk mengalirkan arus listrik kembali ke baterai.
- Kabel hijau: Kabel ini biasanya terhubung ke pulser atau sensor pengapian pada mesin. Fungsi kabel ini adalah untuk mengirimkan sinyal pengapian dari sensor ke CDI.
- Kabel kuning: Kabel ini biasanya terhubung ke coil atau koil pengapian pada mesin. Fungsi kabel ini adalah untuk mengirimkan arus listrik dari CDI menuju coil pengapian, yang akan kemudian menghasilkan percikan api pada busi.
Perlu diingat bahwa warna kabel pada setiap sepeda motor bisa berbeda-beda tergantung dari produsen atau merek sepeda motor tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengacu pada diagram kelistrikan yang tepat saat memasang atau mengganti jalur kabel CDI pada Jupiter Z atau sepeda motor lainnya.
Artikel Lainnya :
Jalur Soket CDI Jupiter Z 5tp
Jalur soket CDI pada motor Yamaha Jupiter Z 5TP adalah sebagai berikut:
- Soket CDI pin ke-1: Kabel Hitam (Ground)
- Soket CDI pin ke-2: Kabel Putih (Koil Pengapian)
- Soket CDI pin ke-3: Kabel Hijau (Sensor Pickup)
Perlu diingat bahwa informasi ini hanya berlaku untuk Jupiter Z 5TP, dan mungkin berbeda dengan jenis motor yang lain.
Adapun fungsi dari masing-masing pin soket CDI pada motor adalah sebagai berikut:
- Pin ke-1 (Kabel Hitam/Ground): Berfungsi sebagai penghubung ke ground atau tanah pada sistem pengapian motor, sehingga memastikan bahwa arus listrik bisa mengalir dengan baik di seluruh sistem pengapian motor.
- Pin ke-2 (Kabel Putih/Koil Pengapian): Berfungsi sebagai penghubung antara CDI dan koil pengapian, yang bertugas untuk mengubah arus listrik dari CDI menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api pada busi.
- Pin ke-3 (Kabel Hijau/Sensor Pickup): Berfungsi sebagai penghubung antara CDI dan sensor pickup, yang bertugas untuk mendeteksi posisi poros engkol motor dan mengirimkan sinyal ke CDI, sehingga CDI dapat menghasilkan percikan api pada saat yang tepat.
Jalur Pengapian Jupiter Z
Untuk jalur pengapian Jupiter Z, umumnya menggunakan sistem pengapian DC-CDI (Direct Current Capacitor Discharge Ignition) yang terdiri dari beberapa komponen, seperti:
- Flywheel magnet: Berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yang akan menggerakkan kumparan stator.
- Stator: Terdiri dari kumparan-kumparan yang terletak di sekitar flywheel magnet. Saat flywheel magnet berputar, medan magnet yang dihasilkan akan memicu arus listrik pada kumparan stator.
- Regulator/Rectifier: Berfungsi untuk mengatur dan menstabilkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh kumparan stator.
- CDI: Merupakan modul pengapian yang berfungsi untuk mengatur waktu pengapian dan menghasilkan arus listrik yang cukup tinggi untuk menyulut bahan bakar di dalam ruang bakar.
- Coil ignition: Merupakan koil pengapian yang berfungsi untuk memperkuat arus listrik dari CDI dan mengirimkannya ke busi.
Jalur pengapian Jupiter Z dimulai dari baterai yang terhubung ke CDI melalui kabel positif (+). Kemudian CDI akan mengatur waktu pengapian dan menghasilkan arus listrik yang cukup tinggi untuk disalurkan ke coil ignition melalui kabel penghubung. Selanjutnya, coil ignition akan memperkuat arus listrik tersebut dan mengirimkannya ke busi melalui kabel penghubung lainnya.
Baca Juga :
Saat arus listrik mencapai busi, busi akan menghasilkan percikan api untuk menyulut campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan terkoordinasi dengan waktu pengapian yang tepat, sehingga mesin dapat berjalan dengan baik.
Menyukai dunia otomotif terutama modifikasi mobil, menulis, bekerja sebagai freelancer di dunia marketing / Publiser Google Adsense, Webmaster di beberapa lokal blog.